Cinta Masa Putih Abu
Pada suatu hari kami di minta untuk mulai berkenalan satu sama lain.Aku sungguh terkejut ternyata laki-laki itu satu kelas dengan ku,aku pun tidak bisa menahan senyumku,aku sangat senang atas kebetulan yang tuhan berikan ini.Aku pun mulai mengenal kan diriku dikelas,jujur aku sangat nervous aku pun mulai berkenalan "hai teman-teman perkenalkan namaku Jingga Adhitama".Pada waktu itu aku sangat ingat bahwa aku sangat menunggu-nunggu dan penasaran, siapakah nama laki laki yang membuat hati ku selalu berdebar debar.Pada akhirnya yang di tunggu tunggu akhirnya tiba, ternyata laki laki itu bernama Harsa Anidhita.Harsa sungguh nama yang indah seperti orangnya.Harsa diambil dari bahasa sansekerta yang artinya kebahagiaan.Sama seperti namanya,dia selalu membawa kebahagiaan bagi orang di sekitarnya.
Senin 01,Juni,2021.Pada hari itu aku sangat ingat bahwa hujan turun sangat deras membasahi bumi beserta isinya.Hujan itu seakan tau tentang hatiku yang sedang bersedih.Hujan itu sungguh sangat menenangkan.Aku duduk di depan teras kelas sambil melihat hujan,tiba tiba Harsa datang dan berkata "masuk jingga disini dingin nanti kamu sakit" ucap Harsa dengan suara yang sangat lembut.Aku pun menoleh "nanti dulu saja ya Harsa,aku masih mau lihat hujan".Harsa pun menghela nafas "baiklah aku temani ya?".Aku pun mengangguk dan tersenyum hingga rasanya gigiku akan kering.Kami terdiam satu sama lain menikmati tenangnya hujan di bulan Juni.Kami hanyut akan suara hujan yang bergemricik,bau tanah yang terbasahi oleh rintik hujan serta langit yang terlihat kelabu.Tidak ada yang mau memulai pembicaraan aku pun berniat membuka pembicaraan dengan memanggil namanya "Harsa",Harsa pun membalasnya dengan berdehem aku yang merasa ada respon dari Harsa pun akhirnya memulai pembicaraan."Harsa apa kamu suka hujan?" tanyaku.Harsa pun menjawab "aku benci hujan"."kenapa?" tanyaku penasaran."Hujan mengingatkan ku akan suasana kematian, langitnya yang kelabu beserta gemriciknya yang mengingatkan ku pada suasana pemakaman kedua orangtuaku".Aku pun sangat merasa bersalah setelah menanyakan pertanyaan itu kepada Harsa."Aku minta maaf Harsa".Harsa hanya tersenyum."ayo masuk nanti kamu sakit".
Keesokan harinya seperti biasa aku selalu menyapa Harsa di pagi hari.Kami mulai dekat sekarang bisa di bilang kami sedang PDKT.Kami pergi ke kantin bersama dan lagi kami satu ekskul yaitu ekskul musik.Harsa sebagai gitaris dan aku sebagai vocalis.Hari ini kami sedang ekskul.Harsa sedang berlatih gitar,dan kalian harus tahu bahwa Harsa dan gitar adalah suatu perpaduan yang sempurna.Harsa yang memetik gitar hingga membentuk sebuah alunan melodi yang indah dan diiringi oleh nyanyiannya yang begitu merdu dan lembut.Aku melihatnya hingga melamun dan berpikir "Harsa itu indah ya dari sisi manapun".Di tengah lamunan ku tiba tiba Harsa memanggil ku,"Jingga sini ayo kita latihan bareng",aku pun mengiyakan ajakan Harsa.Kami memutuskan untuk menyanyikan lagu Mata Ke Hati.Sejujurnya itu lagu favorit ku,aku bermaksud untuk mengkode Harsa.Maklum lah aku masih malu malu.
MATA KE HATI
HIVI!
Tak pernah kurasakan cinta
Begitu hebatnya
Sebelum ku kenal kamu
Duniaku kelabu
Dan kau datang membawakan cinta
Yang t'lah lama kunanti
Oh, kasihku, kau membuat cinta
Jatuh dari mata dan turun ke hati
Tawamu buat aku tersenyum lagi
Oh, kasihku, kau membuat dunia
Indah dijalani, oh-oh
Ku yakini hati, kau paling berarti
Setelah menyanyikan potongan lagu tersebut aku dan Harsa saling memandang dan mata kami saling bertemu.Pipiku bersemu merah lalu Harsa pun mengejek ku "ciee Jingga pipinya merah tuhh...".Aku yang kelewat malu pun menyembunyikan wajahku dibalik kedua telapak tangan ku.Harsa pun bertanya "untuk siapa kamu nyanyikan lagu itu jingga ?" aku sudah kelewat gugup hingga keringat dingin mulai bercucuran di dahiku,aku bingung apa aku harus jujur kepada Harsa? tapi aku takut setelah ini kami akan menjadi asing aku tidak mau.Harsa adalah salah satu alasanku untuk tersenyum ,aku tidak bisa kehilangan Harsa.Apa lebih baik aku mengungkapkannya sekarang? sepertinya lebih baik begitu.Aku akan menerima konsekuensinya apa pun itu.Aku pun mengatakannya "Maaf Harsa sesungguhnya lagu itu untuk kamu,aku suka kamu Harsa.Tidak,perasan ini lebih dari suka.Aku jatuh cinta sama kamu Harsa.Jatuh cinta sama kamu itu memang indah Harsa,tetapi aku juga selalu merasa insecure membayangkan sosok kamu yang hampir sempurna, sedangkan aku yang jauh dari kata sempurna."You're not good for him" kalimat yang tiap malam aku sampaikan untuk diriku sendiri.Bahkan aku selalu berfikir,kenapa harus kamu? Dari ratusan juta manusia yang ada,kenapa aku harus suka dengan sosok seideal kamu ?".Harsa terdiam lalu tersenyum mendengarkan penjelasan ku tadi .
Setelah mengatakannya panjang lebar aku pun terdiam.Aku takut Harsa akan ilfil dengan ku tapi reaksi nya sungguh di luar ekspektasi ku.Harsa tersenyum lalu memeluk ku."kamu tau ga jingga selama ini aku juga suka kamu,aku takut kita jadi asing Jingga,maaf aku kurang ahli dalam hal mengungkapkan tapi aku berjanji akan selalu membuktikannya dengan tindakan".Aku tersenyum "jadi sekarang kita sudah resmi nih?".Harsa pun menjawab "iya jinggaku semestaku" sambil mencubit hidung ku.
Setelah kejadian kemarin,aku dan Harsa memutuskan untuk first date.Kami memutuskan untuk pergi ke pantai untuk melihat senja.Kami berangkat menggunakan vivi,jika kalian bertanya vivi itu apa ? maka akan ku jawab bahwa vivi adalah sepeda motor vespa kesayangan Harsa.Namanya lucu bukan? Kami berboncengan dengan Harsa yang memboncengku.Di perjalanan aku dan Harsa banyak bercanda bahkan aku merangkul pinggang Harsa.Perjalan yang jauh pun terasa sangat singkat.Sungguh first date yang indah bukan?
Setelah sampai pada tujuan aku dan Harsa merasa sangat lega.Kami disambut oleh angin pantai yang sangat hangat menerpa wajahku.Aku memejamkan mataku dan seketika rasa lelahku selama perjalanan hilang.Harsa pun memanggilku "jingaa" aku pun menoleh dan seketika "cekrekk" Harsa memfoto ku aku tidak tahu kapan Harsa membawa kamera.Aku pun merengek sambil cemberut "Harsa jagan gituu aku masih belum pose nanti jelek".Harsa tertawa "kamu cantik jingga dari sisi manapun kamu cantik".Aku salah tingkah oleh omongan harsa pipiku memerah dan telingaku sampai terasa panas "Harsa gombal ihh ".Harsa lagi lagi tertawa dan mengusak rambut ku.Aku pun makin cemberut "Harsa rambutnya jadi berantakan kan",Harsa yang sudah puas menjahili ku pun langsung berlari melarikan diri.Aku pun mengejarnya,kami berlari larian di tepi pantai.
Sudah pukul 05.00 senja pun sudah memunculkan keberadaannya aku dan Harsa pun beristirahat dan duduk di tepi pantai."Harsa lihat itu senja nya indah banget" ucapku sambil menatap kagum sang senja.Harsa pun menjawab "iya senja nya indah sama seperti kamu jingga".Aku tersenyum,Harsa adalah satu satunya orang yang mampu membuatku tersenyum dengan segala ucapnya dan gombalan manisnya.Kami masing masing termenung melihat keindahan senja.Aku seketika menyadari ada yang berbeda dengan Harsa.Kulitnya yang putih sekarang terlihat lebih pucat dan garis rahang nya sangat terlihat.Apakah harsa sakit?Aku tidak mau berburuk sangka.Saat aku memandang Harsa tiba-ada cairan merah yang menetes dari hidungnya aku pun terkejut "Harsa kamu mimisan ?!" Harsa yang terkejut oleh ucapanku langsung mengusap hidungnya dengan sapu tangan dan berkata "jangan panik jingga,mungkin ini cuman kecapean" ucapnya sambil tersenyum supaya aku tidak khawatir.Aku membantu harsa membersihkan hidungnya dengan tisu.Setelah senja sudah berganti malam,aku dan Harsa memutuskan untuk pulang dan beristirahat."Selamat malam jingga jangan lupa bersyukur" pamit Harsa.
Keesokan paginya aku pun berangkat sekolah,tapi ada satu orang yang sangat kunanti namun belum terlihat batang hidungnya sampai sekarang juga.Aku pun bertanya kepada sekertaris kelas, namanya Renjana "Renjana kamu tahu gak kenapa Harsa gak masuk sekolah ?" Renjana pun menjawab "Harsa sakit tadi orng tuanya yang ngasih izin" aku pun mengangguk mengiyakan.Dalam lubuk hatiku yang terdalam terdapat perasaan khawatirku terhadap Harsa.Apa ada hubungannya dengan mimisan nya kemarin? pikirku.Aku tidak boleh berfikir negatif,Harsa pasti baik baik saja.Sepulang dari sekolah aku berniat untuk menjenguk Harsa.
Sesampainya di rumah aku langsung bergegas ganti baju dan membawa buah tangan untuk menjenguk Harsa.Aku pun berangkat menuju ke rumah Harsa.Saat aku mengetuk pintu rumahnya herannya tidak ada satu suara pun yang menjawabnya.Aku pun mencoba mengetuk ulang tok tok tok dan lagi-lagi tidak ada satu suara pun yang menanggapi.Tiba tiba ada pak satpam yang menghampiri ku,aku pun menduga pasti ini satpam rumahnya Harsa.Satpam itu pun bertanya "Ada keperluan apa ya non?" Aku pun menjawab "Harsa nya ada nggak pak?" Satpam tersebut terlihat sedih dan menjawab "Mas Harsa nya lagi sakit dan sekarang masih ada di rumah sakit".Degg...aku terkejut."Harsa nya di rawat di rumah sakit mana ya pak ?",satpam itu pun menjawab "di RS Pelita " aku pun bergegas menuju ke rumah sakit tersebut dan bertanya nomor kamar rawat pasien atas nama Harsa Anidhita.
Begitu terkejutnya saat aku sampai di ruangan rawat Harsa.Di bangsal rumah sakit tersebut terlihat Harsa yang terbaring dengan berbagai alat medis yang menempel pada tubuhnya.Harsa memejamkan sepasang netranya yang teduh,tidak ada lagi senyum yang selalu menemani setiap canda tawaku,tidak ada lagi Harsa yang selalu mengusak rambutku.Aku menangis sambil memegang tangan Harsa dan berkata "kenapa kamu nggak bilang sama aku kalau kamu sakit Harsa,kamu bohong kalau kamu sedang baik baik saja,kamu bohongin aku Harsa".Sudah 2 jam aku menunggu dan Harsa tak kunjung siuman "kamu kapan bangun? kamu nggak capek tidur terus?" aku kembali terisak.Tak kusangka saat aku memegang tangan Harsa terdapat gerakan gerakan kecil,aku pun memencet tombol agar dokter datang,aku senang akhirnya Harsa siuman,kata dokter juga, keadaan Harsa sudah setabil.Aku pun memeluk harsa "kamu jahat Harsa kamu membuat ku menangis,kamu membuat ku merasakan ketakutan akan adanya kehilangan" aku terisak.Harsa tersenyum dan mengusak rambutku."cup..cup..cup.. Jingganya Harsa ga boleh nangis nanti cantiknya hilang".Aku pun mencoba menenangkan diriku.
Setelah sedikit tenang aku pun meminta penjelasan kepada Harsa."Harsa sebenarnya kamu sakit apa? kamu harus jujur sama aku".Harsa terlihat ragu untuk membicarakannya dan menghela nafas "setelah aku mengatakan ini aku harap kamu untuk tidak bersedih ya Jingga ?".Aku pun mengangguk dengan ragu,aku takut ketakutan ku selama ini menjadi kenyataan.Harsa mulai melanjutkan ucapannya "Jingga selama ini aku sakit leukemia stadium 4,dulu aku sudah ingin menyerah karena tidak ada yang bisa aku pertahankan di dunia ini,aku tidak punya alasan untuk hidup,aku sudah tidak punya siapa sial lagi di dunia ini Jingga,tapi tuhan mengirimkan kamu,dengan hadirnya kamu aku ingin bertahan hanya untuk sebentar lagi,aku ingin melihat senyummu setiap hari aku ingin melihat senja dengan mu lagi,banyak hal yang ingin aku lakuin bareng kamu Jingga,aku mau bertahan hidup lagi walau hanya sebentar" ucap Harsa panjang lebar disertai air matanya yang mulai terjun bebas.Harsa tidak sekuat yang kalian kira.Ternyata benar,semakin terang cahayanya maka akan semakin gelap juga bayangannya.
Aku yang mendengar pernyataan Harsa pun terkejut dan ikut menangis.Tapi aku harus kuat demi Harsa,aku tidak boleh terlihat lemah.Aku pun berkata "Harsa pasti bisa sembuh, nanti kalau Harsa sembuh kita lihat senja lagi " Harsa pun tersenyum dan mengangguk.Baru kali ini aku melihat sisi lain dari harsa,harsa yang di sekolah ceria dan penghibur ternyata memiliki penyakit yang bisa merenggut nyawanya kapan saja.
Harsa pun tidur,waktu jenguk pasien juga sudah habis.Aku pun bertanya kepada dokter yang menangani Harsa."Dok apakah Harsa bisa sembuh?"
dokter pun menjawab " dengan berat hati saya mengatakan bahwa kanker yang di derita Harsa sudah mencapai stadium akhir,yang artinya kita tidak bisa melakukan apapun selain menunggu keajaiban dari Tuhan agar Harsa bisa sembuh atau Harsa yang akan menyerah melawan penyakitnya".Aku pun menutup mulut ku menahan isak tangis dan bertanya "kira kira berapa lama lagi ya umur Harsa dok ?". Dokter pun menjawab "mungkin hanya sekitar 3 hari".Aku terdiam dan tidak mampu berbuat apa-apa lagi.Aku pun berterima kasih kepada dokter tersebut dan pamit pulang
Setelah pulang aku hanya termenung di kamar,aku mencoba melupakan tentang pembicaraan tadi.Tapi tidak bisa,aku tidak bisa,aku belum siap kehilangan Harsa,Harsa alasan aku bertahan,Harsa satu satunya cahaya terang yang mampu menyinari ku dalam kegelapan,Harsa satu satunya orng yang mau mengulurkan tangan nya di saat aku terjatuh dalam gelapnya malam.Aku belum siap Tuhan,aku tidak mau kehilangan Harsa.
Keesokan paginya sekolah ku libur dan aku berniat untuk menemani Harsa di rumah sakit.Aku harus kuat aku tidak boleh terlihat lemah di depan Harsa aku tidak boleh menangis.Aku pun ke ruangan tempat Harsa di rawat.Kondisi Harsa tak kunjung membaik.Kulitnya yang putih menjadi pucat, jemarinya terlihat sangat kurus, bahkan garis rahangnya pun terlihat.Harsa tersenyum sendu melihat ku datang dan berucap "selamat pagi jinggaku". Mendengar siara Harsa membuat ku takut untuk kehilangan nya,aku takut tidak bisa mendengar suaranya untuk yang kesekian kalinya.Aku pun berniat mengajak Harsa jalan jalan di taman rumah sakit dengan izin perawat.
Aku mendorong kursi roda Harsa dengan pelan hingga sampai pada tempat duduk di taman.Tidak ada yang memulai pembicaraan diantara kami.Setelah sekian menit berlalu akhirnya Harsa membuka pembicaraan "Jingga kamu pasti sudah tahu kan tentang penyakit ku? Kamu pasti juga sudah tahu kan tentang sisa waktu hidupku ?" tanya Harsa sambil menunduk.Aku pun mengangguk sambil berusaha tetap tegar dan menerima kenyataan bahwa Harsa ku, cahaya matahari ku sedang berada diambang kematiannya akibat penyakit yang setiap hari menggerogoti tubuhnya.Aku pun berucap "Harsa aku tau dan aku akan mengikhlaskan kamu walaupun itu sulit,maka dari itu mari kita buat kenangan yang indah,dan aku harap kamu tidak akan lupa Harsa".Harsa pun tersenyum dan mengangguk.
Kulihat Harsa sedang menulis sesuatu pada sebuah buku dan ternyata itu adalah wish list.Aku pun melihat nya dan tersenyum kepada Harsa.
(Wish list Harsa)
1.Melihat senja bersama jingga
2.Aquarium date
3.melihat bintang bersama jingga
Aku tersenyum melihat wish list Harsa, permintaannya begitu sederhana.Aku pun mulai berkata "bagaimana kalau besok kita ke pantai buat lihat senja ? kita bisa minta izin kepada dokter".Harsa tersenyum dengan semangat "janji ya besok awas aja kalau bohong" ucapnya sambil memberikan janji jari kelingking.
Ternyata hari esok sudah tiba kami sudah mendapatkan izin dokter untuk keluar,Harsa pun sangat semangat.Kami pun berangkat ke pantai.Sesampainya di sana,aku dan Harsa saling termenung.Harsa pun berucap "Jingga nanti saat aku pergi kamu jangan terlalu bersedih ya,kamu harus tetap hidup,aku ga mau Jinggaku terlalu bersedih,aku ga mau mata indah itu berderai air mata,ingat Jingga kematian hanya perpindahan bukan perpisahan,karena yang hilang hanya raganya tidak dengan kenangannya".Setelah mendengar Harsa pertahanan ku pun runtuh aku pun menangis sambil terisak.Harsa memelukku dan berkata "ayo kita ciptakan rangkaian cerita indah kita di hari hari terakhir ini Jingga".Aku pun mengangguk.Bercerita bersama Harsa di temani langit senja adalah suatu perpaduan yang sangat indah.Saat hari muli gelap kami pun bergegas kemabli ke rumah sakit,aku tidak mau Harsa kedinginan.Wish list 1.melihat senja sama jingga✅
Pada hari kedua kami memutuskan untuk pergi ke aquarium dan melihat banyak ikan.Harsa terlihat sangat senang.Tak lupa Harsa juga membawa kamera kesayangannya.Kami banyak berfoto tetapi lebih banyak fotoku,kalau kata Harsa "Kamu itu indah Jingga,mubazir kalau tidak di abadikan" aku tertawa mendengar penuturannya.Setelah capek berkeliling kami pun membeli ice cream.Rasa coklat untuk Harsa dan rasa vanilla untuk ku.Melihat harsa dengan lahap memakan ice cream nya membuat ku berpikir "Tuhan aku belum siap kehilangan Harsa,aku tidak mampu membayangkan bagaimana hari hariku tanpanya, bagaimana jika aku tidak bisa melihat senyumnya lagi".Harsa yang melihatku melamun pun dengan iseng mencolekkan ice cream nya ke hidung ku "jangan memikirkan hal-hal yang belum terjadi Jingga,kita ikuti saja alur yang tuhan berikan,cukup nikmati saja apapun yang terjadi".Aku tahu makna di balik ucapan Harsa itu aku pun tersenyum dan mengangguk.wish list 2.Aquarium date✅
Pada hari ketiga hari yang diduga hari terakhir bagi Harsa dan itu tepat pada hari kelahirannya.Aku ingin membuat Harsa lebih bahagia,dan aku berharap semoga perkiraan dokter itu salah.Saatbpukul sudah menunjukkan jam 07.00 Aku pun memberanikan diri mengetuk pintu kamar rawat Harsa aku pun masuk dan melihat Harsa yang sedang duduk di bangsalnya sepertinya dia sehabis pemeriksaan dokter.Aku pun mengucapkan salam "Selamat malam Harsa" sambil tersenyum dan mengelus rambutnya.Oh iya aku lupa mengatakan bahwa Harsa itu sangat suka di elus kepalanya,oleh karena itu aku suka mengusak kepalanya.Aku jadi merasa memiliki bayi besar disini.Harsa pun berkata "ayo sekarang saja kita lihat binatang nya,karena sekarang langit nya sangat indah" aku yang mendengar ucapan Harsa dengan semangat pun langsung mengiyakannya.Aku membawa Harsa ke rooftop rumah sakit itu dengan menggunakan kursi roda tak lupa dengan Harsa yang memakai jaket bulu tebal karena cuacanya sangat sesampainya di rooftop kami pun terkagum kagum melihat indahnya langit yang di penuhi oleh bintang bintang yang berkilauan.Akundan harsa memutuskan untuk duduk di kursi rooftop dengan Harsa yang bersandar pada pundak ku Aku pun menggenggam tangannya.
Sudah sekian lama kami hanyut akan indahnya langit malam.Aku pun berucap "selamat ulangtahun Harsa " Harsa yang mendengar ku mengucapkan selamat ulangtahun pun menoleh dengan mata berkaca-kaca, "Jingga terimakasih, terimakasih atas segalanya kamu adalah salah satu anugerah yang Tuhan yang terindah yang diberikan kepadaku,kamu sangat baik Jingga semoga dunia juga baik kepadamu,aku harap kamu hidup lebih lama Jingga dan ingat,jangan terlalu cepat menyusul ku,hidup kamu masih panjang Jingga,kamu harus mencari sosok laki-laki yang mampu membuat mu bahagia di setiap hari".Ucap Harsa sambil memegang erat tanganku.Aku pun menjawab "Harsa boleh ngga kalau aku maksa kamu untuk bertahan lebih lama lagi? aku tidak bisa Harsa,aku tidak bisa kehilangan kamu, bagaimana caraku melanjutkan hidup?".Harsa yang mendengar aku berucap sambil menagis.terisak pun ikut merasa tersayat hatinya."Jingga kita tidak bisa mengubah takdir Tuhan,ketika Tuhan berkehendak kita bisa apa selain menerimanya,aku juga ingin hidup lebih lama Jingga aku masih ingin menciptakan banyak memori indah bersamamu,tapi maaf Jingga aku tidak bisa memenuhi janjiku,aku menyerah Jingga,aku sudah lelah,jika kamu merindukanku kamu bisa melihat senja.Terimakasih atas kenangan indahnya Jingga, terimakasih telah menjadi bagian terindah dalam hidupku, terimakasih telah menjadi salah satu alasan ku untuk mampu bertahan selama ini.Selamat tinggal Jingga". Setelah mengucapkan itu aku sadar bahwa Harsa dan raganya sudah berpisah, tangannya sudah sangat dingin dan pucat tidak ada lagi detakan jantung yang bersuara.Harsaku telah tiada.
Berita meninggalnya Harsa dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru sekolah.Banyak teman teman Harsa yang ikut ber bela sungkawa,mereka juga ikut merasa kehilangan sosok Harsa sang mentari yang mampu membawa kebahagiaan pada orang sekitarnya.Isak.tangis mengiringi pemakaman sosok Harsa Anidhita.Langit mendung berwarna kelabu seakan tahu bahwa bumi sedang kehilangan sosok mentarinya.Jasad Harsa pun dikebumikan.Para pelayat pun satu persatu meninggalkan area pemakaman.Aku tetap termenung melihat nisan bertuliskan nama Harsa Anidhita.Aku masih seakan tidak percaya bahwa aku sudah kehilangan sosok seorang Harsa.Dan sekarang yang ada di depan ku hanyalah seonggok gundukan tanah dengan batu nisan saja.Aku pun kemabli menangis terisak."Harsa maaf aku menangis,aku tidak bisa menepati janjiku untuk tidak berlarut-larut dalam kepergianmu".Aku pun mencoba menenangkan diri ku dan berkata "Ayo semangat Jingga jangan menangis nanti Harsa ikut sedih" aku pun mengusap air mataku dan mulai bangkit dari pemakaman.Sebelum pergi aku berpamitan "Selamat tinggal Harsa semoga kamu tenang di alam sana,aku akan selalu mengunjungi mu setiap hari".Aku pun kembali pulang dan mencoba menjalani hari hariku lagi tanpa Harsa.
Tak kusangka sudah 10.tahun sejak meninggal nya Harsa.Aku berniat untuk pergi ke makamnya.Saat aku pergi ke makamnya tak lupa aku membawa dua orang yang sangat aku ingin kenalkan kepada Harsa."Halo Harsa lama tidak berjumpa,aku mau bilang bahwa aku sudah berhasil menjalani hidupku tanpa kamu Harsa.Aku ingin memperkenalkan dua orang ini Harsa.Dia devano suamiku dan ini Meira Anindita anak perempuan ku,dia sangat cantik.Maaf aku mengambil nama mu untuk anak ku,aku ingin kamu tetap abadi seperti kenangan-kenangan kita Harsa.Aku.sudah menemukan laki laki seperti yang kau ingin kan Harsa,tetapi aku tidak bisa menggantikan sosokmu di hatiku, cintaku habis di kamu Harsa selebihnya aku hanya melanjutkan hidup".Suamiku yang mendengar nya hanya tersenyum dia seakan tau apa isi hatiku.Aku pun melanjutkan ucapanku "Tapi sekarang,aku sudah mencintainya Harsa sosok laki-laki ini yang mampu mengubah sudut pandangku,aku sangat beruntung dan sangat berterima kasih.Mulai sekarang kami sekeluarga akan pindah kota karena ada urusan pekerjaan,jadi maaf ya Harsa kalau aku jarang mengunjungi mu,tapi aku akan selalu mendoakan mu dari jauh.Sekarang aku sudah benar benar meng
ikhlaskan mu Harsa.Selamat tinggal".
TAMAT